Wisata Kuliner di Bandung (1)

Kali ini saya ingin cerita tentang makan dan jajanan di kota kembang, Bandung. Itu saja. Tidak yang lain.

Selama ini, Bandung terkenal dengan factory outlet dan aneka makanan yang sangat beragam. KOMPAS pernah meliputnya dalam laporan khusus hari Minggu. Lengkap dari kue sus, brownies, bakso dan seabreg jenis makanan Indonesia yang lain.

Hari Kamis dan Jumat akhir bulan Juni ini, saya berada di Bandung. Selain ada urusan kerjaan, saya juga ingin menyempatkan muter-muter di kota ini. Walau demikian, sebenarnya juga tidak terlalu direncanakan.

Salah seorang kawan, yang memang asli Bandung dan tinggal di Jl. Pasteur, dengan senang hati menemani saya dalam wisata kuliner singkat kali ini. Perjalanan kami mulai dengan makan siang di PUJASERA 487, seberang LPKIA, Jl. Soekarno-Hatta. Kantin yang ramai siang itu, dipenuhi dengan depot yang beragam. Bakso, pecel, ayam goreng, nasi rames, sea food dan aneka jus serta soft drink di counter minuman.



Sebagai appetizer, saya makan bakso Malang. Kuahnya gurih, tidak terlalu berlemak. Bakso urat, tahu putih, masih ditambah lagi dengan kerupuk pangsit. Nyam...nyam...benar-benar membangkitkan selera makan saya. Apalagi, walaupun saat itu jam 12 siang, tapi angin dan udara kota Bandung cukup dingin. Sebagai pelengkap makan bakso, saya pesan chicken stick dari counter sebuah perusahaan makanan olahan. Sedap bo !

Setelah puas makan bakso, saya pesan cumi dengan saos asam pedas. Dilengkapi ketimun dan tomat, cumi yang baru saja dimasak benar-benar makin menggugah nafsu makan saya. Lahap. Apalagi bumbu saos tiram yang dibubuhi irisan cabe rawit. Huih...Tidak ketinggalan, kerupuk menjadi pelengkap makan nasi cumi siang itu.

Rupanya hawa dingin masih tetap bertahan. Walaupun satu porsi bakso dan makan nasi cumi yang pedas telah saya santap, suhu tubuh juga belum terbantu menjadi "normal" seperti di Jakarta. Saya akhiri dengan pesan Milo panas. Lengkap sudah ritual makan siang saya. Sukses !

Dalam tulisan saya yang ke-2 nanti, saya akan ceritakan toko kue yang berdiri sejak jaman Belanda, di Jl. Braga. Lengkap dengan koleksi kunonya.

(Kundiyarto M. Prodjotaruno)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

New Page 1