Trancam : Urap Berasa Karedok ?

Beberapa waktu yang lalu kantor saya diundang untuk mengisi dan menyiapkan acara pelatihan untuk para anggota koperasi, di Nongkojajar, Pasuruan. Di daerah dingin lereng Gunung Bromo yang jika sudah mendekati Maghrib hawanya mak sruuppp, dingin hingga ke tulang itu, makanan yang enak adalah dengan cita rasa dan aroma pedas dan panas.

Nasi rawon, sudah pasti menjadi salah satu andalan menu Jawa Timur-an yang sudah amat terkenal itu. Kuah hitam karena kluwek dengan kandungan rasa jahe yang membuat tenggorokan menjadi berasa hangat, bercampur dengan aroma daun sereh hingga menjadi sedikit pedas.

Tentu lain pedas dan hangat bukan karena lada atau merica seperti yang sering kita rasakan jika sedang makan bakso atau sup. Biasanya tersisa rasa pedas dan sisa hangat di tenggorokan atau di langit-langit mulut. Beberapa menu pedas yang kami santap selama di Nongkojajar adalah sayur lodeh yang lumayan galak dan oseng-oseng kikil yang sungguh gurih itu. Tapi pengalaman lain yang saya rasakan saat itu adalah rasa gurih dari hasil olahan sayuran bernama "trancam".

Trancam terlihat seperti urap atau kluban, begitu biasanya orang di Jawa Tengah menyebutnya. Atau mirip-mirip karedok, jika dilihat dari jenis sayuran dan karena mentahnya. Sejatinya campuran dari itu semua. Trancam berupa campuran potongan kacang panjang mentah yang dicacah kecil-kecil, ketimun dipotong kecil-kecil juga, ditambah dengan daun kemangi.

Sepertinya begitu sederhana. Tapi yang akan menjadi istimewa adalah adonan bumbunya yang terbuat seperti urap. Parutan kelapa muda, dengan cita rasa yang begitu pas. Saya menerka cita rasa itu adalah hasil dari kombinasi cabe merah, bawang merah, bawang putih, kencur dan tentu daun salam. Pasti bumbunya diuleg, yang setelah itu ditumis. Rasa manis keluar dari gula jawa yang membuat rasa menjadi lebih khas.

Kesan setelah menyantap trancam adalah segar dan hangat. Segar, karena parutan kelapanya itu diberi dengan kombinasi bumbu yang sempurna. Pedasnya, manisnya, berikut bau wangi karena daun kemangi. Trancam biasanya juga diberi tauge.

Saya coba cari di google, konon trancam berasal dari Jawa Tengah. Tapi selama saya hampir usia saya, saya belum pernah mendapati jenis makanan ini, dalam acara apa pun. Baik arisan keluarga, resepsi, atau di rumah makan. Oh, ternyata begitu kayanya pusaka kuliner nusantara. Trancam...trancam...[kmp]

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

New Page 1